Rabu, 04 Maret 2015

Taman Ujung Kerangasem


 
Taman Ujung Karangasem atau sering disebut dengan nama Taman Sukasada, salah satu tempat wisata di Bali timur yang sangat jarang di ketahui oleh wisatawan domestik.
Bagi yang pernah melakukan foto pre wedding di Bali, tempat wisata taman Sukasada pasti pernah di dengar atau memang melakukan foto pre wedding. Pertanyaannya, apa hubungannya dengan Taman Ujung Karangasem dengan foto pre wedding di Bali?
Taman Ujung Karangasem, salah satu tempat favorit calon pengantin untuk melakukan foto pre wedding. Baik calon pengantin orang Bali atau dari daerah lain di Indonesia.
Malahan Taman Ujung Karangasem Bali, lebih terkenal sebagi tempat pre wedding dibandingkan sebagai objek wisata di Bali. Oleh karena itu, saya akan menuliskan untuk anda para pembaca, tentang Taman Sukasada Karangasem. Karena Taman Sukasada Karangasem memang sangat layak dipromosikan untuk menjadi salah satu tempat wisata favorit di Bali.

Lokasi Taman Ujung Karangasem, berada di banjar Ujung, Desa Tumbu kabupaten Karangasem Bali. Letaknya lumayan jauh dari tempat wisata Kuta Bali. Jika anda menggunakan mobil, akan memakan waktu sekitar dua jam perjalanan, memang lumayan jauh.
Jaraknya sangat jauh, lalu apa bagusnya Taman Ujung Karangasem sehingga harus meluangkan waktu liburan ke Taman Ujung Karangasem? Pertanyaan ini, sering diajukan kepada saya, oleh pelanggan Wira Tour Travel Bali, saat membeli paket wisata di Bali.
Sangat susah untuk menjawab dan meyakinkan wisatawan untuk wisata ke Taman Ujung Sukasada, karena tidak pernah melihat langsung seperti apa taman ini.
Yang saya dapat berikan jawaban dari pertanyaan diatas, menanyakan kembali. Apakah ada, rasa penasaran ingin melihat taman kerajaan Bali kuno, yang masih terjaga seperti aslinya? Jika jawabannya iya, artinya anda tidak akan sia-sia wisata ke Taman Ujung Sukasada Karangasem.
Yang membangun taman Ujung Soekasada adalah raja karangasem, bernama I Gusti Bagus Jelantik. Memiliki gelar dengan nama, Agung Anglurah Ketut Karangasem.
Taman Ujung Soekasada dibangun pada tahun 1901 dengan nama kolam Dirah, artinya kolam tempat pembuangan, bagi orang yang menguasai ilmu hitam. Serem juga ya!
Kemudian pada tahun 1909, raja Karangasem memerintahkan seorang arsitektur Belanda, bernama Van Den Hentz dan arsitektur orang Tiongkok, bernama Loto Ang, untuk mengembangkan kolam Dirah, menjadi tempat peristirahatan Raja Karangasem.

Pembangunan dari taman Ujung Soekasada, juga di bantu oleh arsitektur orang Bali dari Kerajaan Karangasem. Selain untuk tempat peristirahatan raja, dibangun juga tempat untuk raja Karangasem bersemedi dan tempat untuk menjamu tamu kerajaan Karangasem. Pembangunan dari taman Ujung Soekasada, selesai pada tahun 1921.
Tentunya saat wisata ke taman Ujung Soekasada, tidak akan menarik jika hanya melihat kolam. Jika anda tidak keberatan menaiki anak tangga, diatasnya terdapat bangunan pilar tanpa atap.
Nah dari atas bangunan inilah, anda akan melihat keistemewaan pemandangan yang ditawarkan oleh tempat wisata taman Ujung Karangasem.

Di arah tenggara, anda akan melihat lautan biru dan pantai Ujung. Di bagian timur dengan melihat ke bawah, pesona dan keunikan dari arsitektur taman Ujung Soekasada, akan terlihat. Selain itu dibagian timur atas, anda akan melihat bukit hijau, bernama bukit Bisbis.
Di taman Ujung Soekasada terdapat 3 kolam besar yang terdapat dalam satu tempat, hanya letak kolam dipisah-pisah. 1 kolam berada di bagian selatan dan 2 kolam berada di bagian utara.
Di tengah kolam bagian selatan, terdapat sebuah bangunan yang berada di tengah kolam, nama dari bangunan ini adalah Bale Bengong. Bangunan dari Bale Bengong tidak menggunakan dinding.
Kolam yang berada di Utara, luasnya lebih besar dari pada kolam yang berada di selatan. Di tengah-tengah kolam di bagian utara, terdapat jembatan yang digunakan untuk melintasi kolam.
Ditengah kolam yang dihubungkan oleh jembatan, terdapat bangunan yang dulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan raja Karangasem. Karena bagunan peristirahatan raja ini terlihat menggantung, maka masyarakat setempat menyebutnya dengan nama istana gantung.

Arsitektur dari istana peristirahatan raja Karangasem memiliki keunikan tersendiri, karena penggambungan dari arsitektur Eropa jaman pertengahan dan arsitektur Bali.
Ciri khas dari arsitektur Eropa dapat dilihat dari terdapatnya kaca warna warni, yang terdapat di dinding bangunan peristirahatan raja, mirip seperti desain dari gereja yang ada di Eropa. Dari jendela dalam kamar peristirahatan raja, anda dapat melihat kolam dengan bunga Tujung / Lotus yang berwarna putih dan merah.
Arsitektur dari taman Ujung Soekasada, saat ini tidak seperti aslinya. Hal ini dikarenakan terjadi berbagai peristiwa sejarah, membuat arsitektur dari taman Ujung Soekasada mengalami kerusakan. Seperti pada peristiwa penjajahan Jepang di Bali. Pagar besi digunakan untuk sejata berperang oleh masyarakat sekitar.
Kerusakan terparah terjadi pada tahun 1963, pada saat gunung Agung (gunung tertinggi di Bali) meletus. Semenjak saat itu, taman Ujung Soekasada, tidak mendapat perawatan.
Pada tahun 2000, puri Karangsem dan pemerintah kabupaten Karangasem melakukan perbaikan tanpa merubah bentuk asli dari taman Ujung Soekasada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar