Sabtu, 28 Februari 2015

Mengarumi Sungaii Ayung, Refting Ubud

Ayung rafting apakah anda ingin mencoba? Wisatawan yang berjiwa petualang dan menyukai olahraga air jika liburan ke Bali, tentunya pernah mencoba kegiatan Bali rafting. Rafting adalah salah satu olahraga air atau Bali water sport dengan menaiki perahu karet dan mengarungi derasnya air sungai.


Kegiatan rafting di Bali dapat dilakukan di beberapa sungai. Di sungai Telaga Waja atau lebih terkenal dengan nama rafting Telaga Waja dan sungai Ayung di Desa Payangan Ubud Bali, seperti yang anda tahu Ubud adalah salah satu objek wisata di Bali. Untuk menuju ke tempat ini menempuh waktu 1 jam dari Bandara Ngurah Rai Bali, melewati obyek wisata Kuta, objek wisata Sanur dan kota Denpasar
Setelah sampai di tempat starting point, rafting di sungai Ayung akan segera dimulai. Para peserta akan diberi pengarahan oleh instruktur yang sudah terlatih dan berpengalaman dengan Ayung river rafting. Misalnya pengenalan alat-alat yang digunakan seperti jaket pelampung, dayung, perahu karet, posisi duduk di atas perahu, cara penyelamatkan diri jika perahu terbalik, dan hal- hal lainnya yang berkaitan dengan kenyamanan dan keselamatan peserta .


Masing-masing boat menampung 4 orang peserta ditambah 1 orang instruktur. Selama kurang lebih 2 jam anda akan mencoba mengarungi derasnya sungai Ayung yang menempuh jarak kurang lebih 12 km. Dalam perjalanan peserta dapat menikmati jeram-jeram sungai Ayung dan berfoto-foto di batu batu pinggir sungai yang latar belakangnya ukir-ukiran sepanjang ratusan meter. Hal ini mencerminkan kreatifitas seni yang tinggi dari orang Bali sehingga menjadi ciri khas dari obyek wisata rafting di sungai Ayung.



Bagi anak-anak yang ingin mencoba Ayung Rafting, tidak perlu khawatir karena airnya tidak terlalu deras dan jeramnya tidak menukik. Namun harus tetap ditemani orang tua masing-masing. Olahraga ini sangat seru dan menantang. Apalagi dilakukan beramai ramai bersama keluarga dan teman. Lihat disini, klasifikasi tingkat kesulitan sungai di Bali untuk rafting.
Setelah mengarungi air sungai Ayung sepanjang 12 km, peserta akan sampai di stopping point. Di tempat ini disediakan tempat beristirahat, ruang ganti, kamar mandi, dan handuk gratis

Rabu, 25 Februari 2015

Bali Bird Park, Tempat Wisata Belajar Uantuk Anak




Jika anda saat ini sedang berencana untuk berlibur ke Bali dengan keluarga dan anak-anak, tentunya anda akan mencari tempat wisata di Bali yang wajib di kunjungi untuk anak. Pulau dewata menawarkan begitu banyak pilihan tempat wisata untuk anak dan salah satunya adalah Bali bird park.

Dari nama tempatnya anda pasti memiliki sedikit bayangan akan tempat ini, yaitu taman burung. Di Bali bird park anda dapat melihat beranekaragam jenis burung dari Indonesia ataupun burung dari Afrika dan Amerika selatan. Taman burung di Bali ini, memiliki luas are sekitar 2 hektar yang menampung sekitar 1000 burung dari 250 jenis burung yang berbeda, lumayan banyak ya! Selain burung, di objek wisata untuk anak di Bali ini anda juga dapat melihat berbagai jenis tanaman trofis yang berjumlah sekitar 2000 jenis.

Alamat Bali bird park berlokasi di Jalan Serma Cok Ngurah Gambir Singapadu, Batubulan – Gianyar – Bali, dan anda dapat hubungi di nomer telepon +62 361 299352. Jika anda berangkat dari kawasan wisata pantai Kuta akan menempuh dalam waktu 50 menit, tentunya dengan keadaan lalu lintas jalan yang tidak macet.



Cara terbaik untuk ke lokasi dari Bali bird park adalah menggunakan jasa sewa mobil plus sopir di Bali. Karena tidak adanya angkutan umum yang melayani ke rute wisata taman burung ini, kecuali anda menggunakan taksi. Jika anda menginap di kawasan wisata Kuta Bali, maka biaya taksi akan menjadi mahal.

Taman burung ini merupakan salah satu objek wisata di Gianyar yang memiliki salah satu jenis burung langka dan merupakan ikon dari pulau Bali, yaitu Jalak Bali. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke taman burung ini pada saat hari biasa berkisar 200 sampai dengan 250 orang perharinya, dan pada saat musim liburan atau high season di Bali, akan terjadi lonjakan pengunjung berkisar 400 – 450 orang perharinya.

Wisatawan mancanegara sangat menyukai tempat wisata taman burung Bali, terutama wisatawan dari negara Rusia yang memiliki 30 % dari jumlah kunjungan total. Lalu bagaimana dengan wisatwan domestik? Saat ini sudah terjadi peningkatan kunjungan dari wisatawan domestik walaupun tidak signifikan, khusus pada saat musim liburan sekolah dan liburan Lebaran, wisatawan domestik akan banyak terlihat mengunjungi taman burung di Bali ini.


Taman burung Bali atau Bird Park Bali, jika anda berkunjung maka anda akan dapat melihat beraneka ragam jenis burung, mulai dari jenis burung dari Papua, Elang Jawa, Elang-ular Bido dan masih banyak lagi burung yang lainnya. Di tempat ini, anda tidak hanya dapat melihat burung, melainkan anda juga dapat melihat proses pengembangbiakan burung, mulai dari telur sampai proses pemberian makan.

Aktivitas yang paling disukai oleh anak-anak saat berwisata ke taman burung ini, adalah foto bersama burung. Tentunya dengan mengajak anak-anak anda berwisata ke taman burung, selain memberikan suasan liburan tentunya anak-anak anda dapat belajar mengenal tentang burung-burung yang ada di alam liar. Jika anak anda merasa lapar saat wisata di taman burung Bali, anda tidak usah khawatir karena di tempat wisata ini tersedia restoran.

Selasa, 24 Februari 2015

Pasar Seni Sukawai, Pusat Oleh-Oleh di Gianyar

Pasar Sukawati adalah pasar Seni yang sangat terkenal sampai ke penjuru dunia. Pasar seni Sukawati terdapat di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar. Jarak dari airport Denpasar sekitar tiga puluh kilometer, yang dapat anda tempuh dengan mobil selama 45 menit.
Karena sangat terkenal, sebagian besar wisatawan yang liburan di Bali, akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pasar Seni Sukawati. Oleh karena itu banyak penyedia jasa paket liburan ke Bali, menjadwalkan rute tour ke Pasar Seni Sukawati.
Pasar seni Sukawati sangat terkenal karena menjual pakaian dan kerajinan traditional khas Bali dengan harga yang sangat murah. Pakaian seperti Batik yang berciri khas Batik ornamen Bali.
Anda juga akan banyak melihat pakaian baik celana maupun baju, yang dapat anda gunakan di pantai dan harganya pun sangat murah dibandingkan dengan tempat lain. Jadi anda dapat membeli oleh-oleh khas Bali, yang dapat anda berikan kepada teman dan keluarga anda, tanpa banyak menghabiskan biaya liburan.
Semua harga yang ditawarkan disini, dapat anda tawar. Jadi pintar-pintarlah untuk menawar. Sebagai bayangan untuk anda, harga pas di pasar Pasar Seni Sukawati adalah sepertiga dari harga yang ditawarkan oleh penjual.

Jika anda ingin sukses menawar harga, maka sebaiknya anda datang di pagi hari pada saat baru buka. Karena kepercayaan orang Bali, jika pada saat baru buka dagangan langsung dapat terjual, maka akan memperlaris barang dagangan mereka. Jadi jika anda mampu datang ke pasar seni Sukawati pada pukul 10:00 wita (waktu lokal), alangkah baiknya anda mencoba menawar lebih murah.
Selain pakaian dan Batik, di pasar traditional ini juga terdapat lukisan yang dapat anda beli, aliran lukisan yang dijual seperti naturalis dan abstrak. Harga yang ditawarkan juga beranekaragam dan biasanya di pasar Pasar Seni Sukawati, harga ditentukan oleh ukuran lukisan.
Anda juga dapat membeli lukisan dengan bingkai atau tanpa bingkai. Sebaiknya tanpa bingkai, karena bingkai lukisan akan menambah berat barang bawaan anda, apalagi jika anda menggunakan pesawat terbang.

Minggu, 22 Februari 2015

Wisata Menarik di Bagian Gianyar Timur

Keberadaan Taman Nusa di Kabupaten Gianyar memiliki posisi penting dalam peta kepariwisataan di Bali, tempat ini menyajikan miniatur bangunan rumah adat yang ada, dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, berada di atas lahan 15 hektar di Br. Blahpane, desa Sidan, Gianyar. Setidaknya ada 60 buah rumah adat (rumah tradisional) dari segala pelosok bumi nusantara dapat kita temukan di sini, ada sekitar 60 rumah adat dari 33 provinsi yang ada, pengunjung juga bisa menikmati goa prasejarah pada era kehidupan primitif, kemudian masa perunggu, replika candi Borobudur yang legendaris, yang dibuat menyerupai bentuk aslinya di Magelang, replika patung Gajah Mada yang terkenal dengan sumpah palapanya, museum budaya, museum batik, museum wayang, pusat penelitian budaya, perpustakaan, sanggar seni dan auditorium. Taman ini hampir mirip dengan taman mininya Jakarta.
Pembangunan Taman Nusa ini digagas oleh Santosa Senangsyah, taman budaya ini selain diharapkan menjadi objek wisata di Bali yang pantas dikunjungi juga memberikan unsur-unsur edukasi, yang bisa menghadirkan pengetahuan yang menyeluruh tentang berbagai budaya di Nusantara dengan perpaduan alam Bali yang indah, dan memiliki budaya tradisional yang kental dan karakter yang kuat, bisa dikatakan juga taman ini sebagai sarana pelestarian budaya yang terus tergerus oleh transisi jaman, konsep-konsep pembangunan secara tradisional mulai dipinggirkan. Tempat ini disajikan dengan konsep dan gaya yang menarik dan interaktif, sehingga pengunjung mendapatkan kepuasaan selama berada di kawasan ini.
Pembangunan wahana ini mempunya konsep penyatuan budaya dengan alam, dengan tebing sungai Melangit, pengunjung bisa menyusurinya melihat alam indah dan subur dengan balutan tradisional dari berbagai budaya Nusantara, hamparan sawah dan sungai yang masih asri, tentu suguhan dan memberikan sensasi tersendiri yang berbeda dari tempat lainnya di Bali. Jika memang anda mencintai budaya Nusantara yang sedang melakukan perjalanantour , ataupun sewa mobil minta pemandu ataupun supir anda untuk berkunjung ke objek wisata ini.

Sabtu, 21 Februari 2015

Rice Terrace di Tegalalang

Tegalalang terletak di bagian Utara Ubud Kabupaten Gianyar, satu daerah home industri yg sangat banyak art shop dan manufaktur ada disini, aneka kerajinan tangan kucing-kucingan, dolphin, jerapah, dll yang terbuat dari kayu atau besi, aneka model tas dari beragam bahan, ukiran batu-batu padas kecil, ukiran kayu murah meriah, topeng kayu, berbagai macam kerajinan tangan dari kaca yang dibentuk menjadi vas bunga, botol unik, piring-piring, semuanya ada di sini.
Tegallalang terletak di sebelah utara Ubud kurang lebih 20 menit ditempuh dengan kendaraan. Daerah ini terkenal dengan objek wisata sawah terasering yang indah, banyak wisatawan yang berwisata dari dan ke Kintamani singgah di tempat ini untuk menyaksikan keindahan pemandangan sawah berteras yang menghijau atau makan siang di restoran sambil menikmati pemandangan sawah berteras yang indah.
        Tegallalang mempunyai sawah yang indah berwarna hijau membuat banyak wisatawan yang telah selesai berwisata di Ubud ingin melihat sawah terasering dan juga wisatawan yang mau ke Kintamani singgah di tempat ini untuk menyaksikan keindahan pemandangan sawah berteras yang menghijau atau makan siang di rumah makan sambil menikmati pemandangan sawah berteras yang indah. Dan sepanjang jalan utama Toko & Art Shop ini berjejer sepanjang 10 Km, kalau kita berbelanja disini, tentu saja anda dapat banyak pilihan dalam memilih toko dan barang-barang kerajinan tangan. Selamat belanja dan menikmati pemandangan hijau sawah di Tegallalang.
        Wisatawan domestik dan asing yang ingin memasuki areal Areal Tegalalang tidak dikenakan tiket masuk untuk Domestik maupun Wisatawan Asing hanya membayar tiket parkir sepeda motor atau mobil Rp. 1.000/ kendaraan. Wisatawan yang datang ke tempat ini juga bisa menyaksikan Keindahan Rice terrrace atau Sawah yang bertingkat.

        Sewa Mobil Murah Bali juga siap untuk mengantar anda berwisata mengunjungi  Objek Wisata Tegalalang dengan aramada yang bagus, harga yang ekonomis, juga perjalanan yang menyenangkan.

Jumat, 20 Februari 2015

Wisata Sejarah di Goa Gajah

Ketika Anda mendengar nama Goa Gajah pasti langsung terbersit difikiran bahwa goa tersebut banyak gajahnya, atau bahkan goa tersebut dibuat untuk dihuni para gajah. Lantas, benarkah seperti itu? Goa Gajah ini merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Nusantara. Sebenarnya yang disebut Goa Gajah tersebut merupakan bangunan sebuah pura, namun karena bentuknya yang menyerupai gajah maka dinamakan Pura Goa Gajah.


Dari mana asal kata Goa Gajah? Kata ini sebenarnya berasal dari Lwa Gajah, sebuah kata yang muncul pada lontar Kertagama yang disusun oleh Mpu Prapanca sekitar tahun 1365 M dan dibangun pada sekitar abad ke-11. Seperti halnya nasib situs-situs bersejarah lainnya, situs ini juga pernah tertimbun tanah sebelum akhirnya ditemukan kembali pada sekitar tahun 1923.
Ketika hendak masuk ke objek wisata ini, pengunjung harus terlebih dahulu memakai selendang yang telah disediakan di loket sebelum masuk. Kemudian pengunjung akan melewati jalan setapak yang menurun dan berundak-undak mendekati lokasi wisata. Goa Gajah sendiri telah mulai menampakkan keindahannya dari ketinggian karena memang posisinya yang berada dibawah. Setelah mendekat di bibir goa, maka pengunjung bisa langsung menikmati keindahan pahatan mulut goa dengan gaya khas Bali yang melambangkan hutan lebat dan makhluk hidup penghuninya.
Ada banyak peninggalan di Goa Gajah tersebut. Diantaranya Tri Lingga yang dipercaya merupakan lambang kesuburan oleh masyarakat sekitar, dan juga Patung Ganesha sebagai simbol ilmu pengetahuan yang pula terdapat di dalam goa yang berbentuk huruf T itu. Selain itu, didalam goa juga terdapat kolam pertitaan dengan tujuh patung widyadara-widyadari yang tengah memgang air suci.
Total patung yang berada didalamnya sebenarnya ada tujuh, namun yang tersisa tinggal enam karena satu patungnya dipindahkan oleh petugas ke lokasi lain akibat gempa beberapa waktu silam. Konon ketujuh pancuran ini sebagai perlambang tujuh sungai penting yang sangat dihormati di India. Tidak jauh dari tempat pemandian terlihat susunan batu padas yang merupakan serpihan atau puing-puing bangunan kuno yang belum teridentifikasi asal-usulnya serta bentuk bangunan aslinya.
Pura Goa Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar. Jaraknya dari Denpasar Kurang lebih 26 Km, sangat mudah dicapai. Di sana ada kios-kios kesenian dan Rumah makan. Pura ini di lingkupi oleh persawahan dengan keindahan ngarai sungai Petanu, berada pada jalur wisata Denpasar – Tampaksiring – Danau Batur – Kintamani.

Rabu, 18 Februari 2015

Bukit Campuan, Bukit cinta

Bali pesonanya memang tidak pernah habis. Ada saja objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, kita tahu Bali terkenal dengan pantainya yang indah-indah, kekuatan pariwisatanya terletak pada pantai-pantai cantiknya tersebut yang mampu menyedot perhatian wisatawan asing maupun lokal. Namun seiring berkembangnya waktu, semakin banyak objek wisata lain yang tidak melulu seputar pantai banyak bermunculan. Ini membuat tujuan wisata di Bali semakin bervariasi dan makin banyak lagi wisatawan datang serta sayang untuk anda lewatkan untuk menyempurnakan liburan anda, ada pantai, ada pula tempat wisata serba hijau.
Salah satunya yakni Bukit Campuhan yang letaknya di kawasan Ubud, bukit ini diapit oleh dua buah sungai, wah..kebayang kan serunya. Untuk mencapai lokasi anda harus berjuang terlebih dahulu, dari gapura masuk anda harus berjalan (bersepeda) kira-kira sepanjang 1-2km, siapkan bekal air minum yang cukup dan beberapa stok makanan ringan kalau-kalau anda kelelahan, karena memang butuh tenaga ekstra apalagi ada susunan tangga serta jalan menanjak yang harus anda lalui.
Itu semua akan terbayarkan dengan keindahan view bukit yang asri, hijau sepanjang mata memandang, dan tentunya anda akan disambut udara sejuk menyegarkan. Lebih asik lagi apabila anda datang ketika cuaca dan langit cerah, hamparan langit biru terang berhias sedikit awan, berpagu hamparan permadani hijau alami, hmmm….. dijamin otak menjadi freshseketika. Kawasan ini terbilang luas, kurang lebih 10 hektar, untuk kemari tidak dipungut biaya.
Bukit Campuhan atau Campuhan Hill terletak di Desa Campuhan, Kec. Ubud, Kab.Gianyar, Bali. Selain tentunya bisa menikmati panorama alamnya yang mempesona, anda dapat melakukan berbagai aktivitas seru lainnya seperti trekking sambil memuaskan hobi fotografi anda, ada banyak angle menarik untuk anda abadikan dengan kamera foto anda lho.

Seperti kebanyakan tempat wisata, Bukit Campuhan juga memiliki cerita legenda, konon kabarnya bukit ini juga disebut dengan “Bukit Suci Gunung Lebah” karena suci penduduk setempat meyakini wisatawan yang datang berkunjung harus menjaga tingkah laku dan tata krama dalam artian tidak melakukan pengrusakan, menjaga kebersihan bukit, tidak berbicara kotor apalagi berbuat yang tidak senonoh, intinya seperti layaknya bertamu ke kediaman orang lain, kita pengunjung haruslah menjaga sikap.


Selasa, 17 Februari 2015

Wisata Sejarah Dan Sarat Dengan Makna Sepritual, Trita Empu


Tirta Empul adalah sebuah pura yang terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Bali. Lokasinya tepat di sebelah Istana Presiden di Tampak Siring yang dulu dibangun oleh presiden Soekarno. Pura Tirta Empul terkenal karena terdapat sumber air yang hingga kini dijadikan air suci untuk melukat oleh masyarakat dari seluruh pelosok Bali, tak jarang wisatawan yang berkunjung pun tertarik untuk ikut melukat.
Pura Tirta Empul ini juga merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Bali khususnya Gianyar. Oleh karena itu pula, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno mendirikan sebuah Istana Presiden tepat di sebelah barat Pura Tirta Empul, Tampak Siring. Para presiden Indonesia yang datang ke Bali biasanya menyempatkan diri singgah ke Istana Presiden Tampak Siring tersebut. Saat ini pura Tirta Empul dan lokasi tempat melukat tersebut merupakan salah satu lokasi wisata unggulan di kabupaten Gianyar.
     Konon terdapat sebuah cerita tentang seorang raja yang bernama Mayadenawa, Mayadenawa sangat sakti tetapi jahat. Bhatara Indra pun diutus dari langit untuk membunuh Mayadenawa. Mayadenawa kewalahan lalu melarikan diri dengan berjalan sambil memiringkan telapak kakinya agar tidak terdengar oleh Bhatara Indra. Dari sanalah kemudian muncul nama sebuah desa Tampak Siring. Mayadenawa kemudian meracuni pasukan Bhatara Indra dengan air yang sudah diracuni, Bhatara Indra lalu menancapkan sebuah bendera ke tanah dan tersembur air yang dijadikan penangkal racun Mayadenawa. Konon sumber air itulah yang kini disebut Tirta Empul.

Anda yang tinggal di Bali khususnya umat Hindu tentu tak asing dengan tempat melukat di Pura Tirta Empul ini. Bagi anda yang dari luar Bali dan berlibur ke Bali, rasanya mungkin belum lengkap jika belum jalan-jalan ke Gianyar yang terkenal sebagai pusat seni di Bali, dan juga jangan lupa mampir ke Pura Tirta Empul dan merasakan suasana sejuk dan tenang. Jika berkenan, silahkan mencoba untuk melukat dan merasakan dinginnya air dari pancoran di Tirta Empul.

Minggu, 15 Februari 2015

Wisata Bersejarah, Gunung Kawi




Saat anda berlibur ke tempat wisata di Ubud, banyak hal yang dapat anda lakukan. Sepertirafting di Ubud, menonton tari kecak di Ubud dan masih banyak lagi yang lainnya. Bagi yang menyukai wisata ke tempat purbakala di Ubud, pura Gunung Kawi Bali, salah satu tempat wisata di Bali yang wajib dikunjungi.
Sebelum kami menuliskan hal yang menarik di Gunung Kawi Bali, ada baiknya kami menuliskan sedikit tentang sejarah Gunung Kawi Bali. Gunung Kawi merupakan salah satu cagar budaya dan objek wisata di Bali. Bangunan di Gunung Kawi Bali, merupakan bangunan candi yang di bangun pada abad ke 11. Lokasinya berada di didekat sungai Pakerisan, di wilayahTampak Siring yang berada di timur laut tempat wisata Ubud.


Di Gunung Kawi, terdapat candi yang dipahat di tebing batu di ketinggian 7 meter dengan jumlah 10 candi. Dulunya fungsi dari candi ini adalah tempat untuk pemujaan raja Udayana. Penafsiran akan fungsi candi ini, berdasarkan sebuah prasasti yang di temukan di tempat wisata ini. Terdapat tiga kelompok candi di tempat wisata Gunung Kawi, yaitu kelompok candi Lima. Disebut candi lima, karena terdapat lima candi terpahat di tebing bagian timur dan kelima candi menghadap ke barat. Candi Lima didedikasikan untuk raja Udayana dan Anak Wungsu beserta keluarganya. Kelompok yang kedua bernama candi empat, letaknya di bagian barat dari tempat wisata Gunung Kawi. Candi empat didedikasikan untuk selir dari Anak Wungsu. Sedangkan di bagian barat daya terdapat 1 candi atau candi yang kesepuluh. Candi yang ke sepuluh ini di dedikasikan untuk perdana menteri yang menjabad pada pemeritahan Anak Wungsu.

Sabtu, 14 Februari 2015

Desa Wisata Penglipuran Kearifan Lokal




Bali memang mengagumkan. Selalu ada hal yang patut untuk diceritakan tentang Bali. Senantiasa ada adat dan budaya Bali yang layak untuk diangkat dan sayang untuk dilewatkan.  Salah satunya adalah Desa Penglipuran. Kebetulan kunjungan 3 hari ke Bali kemarin sempat beranjang sana ke sana.
Desa Penglipuran merupakan salah satu desa di Bali yang sampai saat ini masih memegang teguh budayanya. Jika kita ingin melihat kawasan permukiman adat yang tertata dengan rapi dan sangat konseptual, Penglipuran lah tempatnya. Jika ingin mengenal konsep permukiman yang sangat kental dengan kearifan lokal, Penglipuran lah salah satu yang layak dituju. Tidak heran jika desa ini sering dijadikan lokasi tujuan bagi para mahasiswa arsitektur atau perencanaan perkotaan sebagai salah satu objek kunjungan studinya. Tentunya selain sebagai obyek wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Desa Penglipuran masuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli. Letaknya di jalan utama Kintamani – Bangli. Kata “Penglipuran” berasal dari kata “Pengeling Pura”. Artinya, tempat suci untuk mengenang para leluhur. Jaraknya sekitar 45 km dari Kota Denpasar. Desa  Penglipuran memiliki luas sekitar 112 Ha., yang terdiri dari tegalan, hutan bambu, permukiman, dan beragam fasilitas umum seperti pura, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Berada di perbukitan dengan ketinggian berkisar 700 m dpl, menjadikan Panglipuran sebagai kawasan yang cukup sejuk.
Memasuki kawasan Desa Penglipuran, kita sudah dihadapkan pada konsep permukiman yang ramah lingkungan. Dengan tegas kawasan Penglipuran tidak memperkenankan mobil maupun kendaraan bermotor lainnya memasuki kawasan. Seluruh kendaraan bermotor hanya dapat mencapai pelataran parkir yang disediakan di depan kawasan.
Karena telah ditetapkan sebagai desa wisata, untuk memasuki Desa Penglipuran, harus membayar tiket masuk. Tapi tidak perlu khawatir, tidak terlalu mahal. Wajar saja. Sangat wajar jika dibandingkan dengan kekaguman akan keasrian permukiman yang tertata apik dan terpelihara dengan baik yang bisa kita nikmati.


Penataan fisik bangunan dan pola penataan kawasan di Desa Wisata Penglipuran sangat kental dengan budaya Bali yang tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya. Budaya yang berlaku turun temurun. Nuansa tradisional Bali sangat terasa. Terdapat jalan utama yang membelah desa dengan deretan gerbang/pintu masuk menuju rumah-rumah. Pintu masuk ke tiap rumah didesain dengan bentuk yang sama, biasa disebut angko-angko. Pintu sengaja dibuat tidak terlalu lebar dengan maksud agar tidak dapat dilalui oleh motor. Tiap gerbang ditempeli tulisan keterangan tentang nama pemilik rumah dan anggota keluarga.
Jalan utama terus menanjak, disertai undakan-undakan dan di ujungnya terdapat pura. Jalan-jalan di lingkungan perumahan terbuat dari batu alam yang dihiasi rumput di sepanjang kanan dan kiri jalan. Deretan pohon kemboja tidak ketinggalan memunculkan nuansa khas Bali.
Selain suasananya yang asri dan sangat mengagumkan, penduduk desa juga sangat ramah terhadap setiap tamu yang datang. Sempat memasuki beberapa rumah yang ada, mereka menyapa dengan ramah, “Silakan masuk Bu, lihat-lihat di dalam”. Mereka dengan ramah berusaha menjelaskan tentang Desa Wisata Penglipuran. Di dalam rumah yang dikunjungi ternyata kita dapat menemukan beberapa pengrajin yang sedang membuat beragam kerajinan khas Bali. Belum sempat bertanya, mereka sudah menjelaskan, “Kami hanya diperbolehkan untuk berjualan di dalam area rumah masing-masing, tidak diperbolehkan jualan di sepanjang jalan utama”. Ternyata konsep itu pula yang membuat kawasan tertata dengan apik.
Desain rumah dibuat hampir sama, yaitu menggunakan konsep rumah tradisional khas Bali atau rumah adat Bali. Tiap rumah memiliki bagian-bagian rumah yang dibangun terpisah. Terdiri dari beberapa bangunan yang berdiri sendiri, walau letaknya tidak berjauhan. Masing-masing rumah terdiri dari bangunan rumah utama, bale-bale, dapur, jineng untuk lumbung padi, dan tempat suci untuk pemujaan. Terdapat pula konsep/pakem yang harus ditaati. Misal tentang arah dan lokasi dari masing-masing bangunan. Sangat menarik. Istimewanya, setiap rumah dipastikan terdapat tempat pemujaan berupa pura mini.



Di ujung jalan utama terlihat pura yang merupakan landmark  kawasan. Sebuah pura yang menjadi pusat aktivitas keagamaan masyarakat Desa Penglipuran. Seperti desa adat lainnya, banyak ritual keagamaan yang terselenggara di sana. Ada pula ritual yang dilakukan setiap hari.

Samudra Di Atas Awannya Bali, Sunrise Gunung Batur


Mendaki gunung Batur di Bali, melihat matahari terbit salah satu aktivitas wisata yang dapat anda lakukan selama liburan di pulau dewata. Gunung Batur Kintamani merupakan gunung berapi yang masih aktif dan gunung tertinggi kedua setelah Gunung Agung. Gunung Batur terletak disalah satu tempat wisata di Bali yaitu tempat wisata Kintamani. Gunung berapi ini miliki luas kaldera sebesar 13,8 x 10 kilometer dan merupakan kaldera terbesar di dunia.

Tentunya anda pasti bertanya, apa yang menjadi daya tarik utama jika anda melakukan pendakian Gunung Batur. Gunung Kintamani Bali nama yang sering digunakan oleh para wisatawan utuk menyebut gunung Batur, memiliki pemandangan matahari terbit yang begitu indah, begitu merah dan bercampur dengan warna biru yang tipis. Saking indahnya pemandangan matahari terbit dari gunung ini, setiap harinya jika cuaca memungkinkan banyak pendaki meluangkan waktu mereka untuk dapat menikmati pemandangan indah matahari terbit. Tidak hanya menikmati matahari terbit, anda juga dapat melihat kaldera dengan letupan kecil dari larva. Selain itu anda dapat menikmati sarapan pagi dengan pemandangan matahari terbit. Setelah pendakian anda dapat menikmati permandian air panas dan makan siang.



Jika anda ingin melakukan pendakian di Gunung Batur, maka kami sarankan anda datang dengan guide yang sudah bepengalaman dan mengetahui tentang medan pendakian.

Rabu, 11 Februari 2015

Mengenal Lebih Dekat, Hutan Mangrove Bali



Mengenal lebih dekat objek wisata hutan bakau atau Mangrove di Bali, yang dikenal dengan nama Proyek Pusat Informasi Mangrove (Mangrove Information Center). Anda cukup datang ke Bali Selatan, lokasinya di bypass Ngurah Rai, kalau dari arah Sanur/ Timur, sekitar 100 meter patung Dewa Ruci (simpang siur) sebelah kiri. Baru masuk anda akan diambut oleh kawasan hutan bakau yang lebat. Nah sampai di tempat parkir mobil ataupun motor (free park), barulah anda bisa menelusuri jalan setapak dari jembatan kayu sepanjang 2 km.


Ekowisata mangrove ini lokasinya sangat tersembunyi dari hiruk pikuk kota dan bypass Ngurah Rai yang selalu macet. Kita jarang bisa menikmati/ melihat hutan mangrove apalagi masuk kekawasan hutan, karena hutan bakau identik dengan kawasan rawa-rawa yang berlumpur, tapi dikawasan ini, semua sudah ditata rapi dengan jembatan kayu, masuk ke kawasan hutan sehingga anda bisa menikmati keindahan hutan mangrove di sini. Sempatkan waktu anda bersama keluarga untuk mengunjungi objek wisata di Bali ini.



Luas hutan bakau sekitar 1300 hektar, merupakan hasil kerjasama pemerintah dengan Japan International Cooperation Agency. Kawasan wisata ini sangat bagus untuk anak-anak sekolah, untuk bisa mengenal lingkungan lebih dekat, sering juga dijadikan sebagai tempat peneletian. Di beberapa titik disediakan tempat khusus untuk menikmati keindahan hutan dan menghirup udara segar yang jauh dari polusi. Bahkan di tengah hutan disediakan tower untuk bisa melihat seluruh kawasan hutan.

Selasa, 10 Februari 2015

Monkey Forest Ubud


Ubud sangat terkenal sampai kemancanegara akan seni, alam dan budaya. Saat anda mendengar salah satu nama objek wisata di Bali, yaitu Ubud monkey forest. Walaupun anda belum pernah berlibur ke objek wisata ini, anda pasti tahu dari namanya, bahwa anda akan dapat melihat kera di salah satu objek wisata Ubud ini.

Tentunya banyak hal yang dapat anda lakukan di Ubud. Seperti melihat sawah terasering di Tegalalang Ubudwisata rafting di Ubud, menonton tari kecak Ubud dan liburan ke museum kesenian yang sangat banyak terdapat di Ubud. Ubud monkey forest salah satu objek wisata di Ubud yang wajib dikunjungi, jika anda sedang berlibur di Bali. Merupakan kawasan hutan lindung dan di dalam hutan ini, terdapat pura sakral umat Hindu Bali. Nama asli objek wisata Ubud monkey forest adalah Mandala Wisata Wenara Wana, tapi lebih dikenal dengan nama Sacred Monkey Forest Sanctuary.



Objek wisata monkey forest Ubud Bali, berada di Jalan Monkey Forest, Ubud provinsi Bali dengan kode pos 80571. Jika anda berangkat dari international airport menuju lokasi dari Ubud monkey forest, di perlukan waktu kurang lebih satu jam.

Minggu, 08 Februari 2015

Pesona Air Terjun Tegenungan


Jika anda berencana untuk liburan di Bali, maka tempat wisata Kuta dan objek wisata di Ubud pasti akan ada dalam pilihan tempat liburan yang akan anda kunjungi selama di Bali

Di halaman ini kami akan memberikan anda informasi tentang salah satu tempat wisata yang ada di Ubud. Nama tempat wisatanya adalah Air Terjun Tegenungan.

Objek wisata Ubud, sangat terkenal ke mancanegara yang membuat Ubud tidak pernah sepi akan kunjungan wisatawan. Ubud sangat terkenal akan tempat wisata kesenian, budaya, sejarah dan alamnya yang masih asri.

Tentunya bagi anda yang pernah berlibur sebelumnya ke Ubud, pastinya ingin mencari alternatif tepat wisata lain yang berbeda, tidak hanya berkunjung ke museum, melihat relief sejarah atau menonton tari-tarian traditional khas Bali seperti tari barong ubud.

Selain sejarah, seni dan budaya, objek wisata Ubud juga sangat terkenal akan wisata alam, seperti trekking di bukit Campuhan, wisata Ayung rafting Ubud.

Jika anda menyukai wisata petualangan di alam, maka Ubud salah satu tempat terbaik untuk wisata alam. Di Ubud terdapat banyak perusahaan penyedia jasa wisata petualangan yang berstandar international, seperti Sobek rafting Ubud.

Wisata bersepeda ke daerah pedesaan sambil melihat pemandangan sawah, juga dapat anda lakukan di obyek wisata Ubud. Dihalaman ini, kami secara khusus menuliskan untuk anda, informasi objek wisata air terjun Tegenungan Gianyar.

Objek wisata air terjun Tegenungan Gianyar juga memiliki nama lain yaitu air terjun Kemenuh, karena berada di desa Kemunuh kabupaten Gianyar.

Alamat atau Lokasi dari air terjun Kemenuh, berada di Desa Kemenuh yang merupakan wilayah Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Untuk melihat lokasi pasti dan mengetahui jalan menuju air terjun Tegenungan Gianyar, silakan klik link ini lokasi air terjun Kemenuh.

Dilihat dari peta, maka lokasi air terjun Tegenungan adalah lokasi air terjun yang terdekat dengan Bali Selatan. Sebagian besar air terjun di Bali berlokasi di daerah pengunungan atau daerah yang memiliki dataran tinggi, tetapi air terjun Tegenungan, satu-satunya yang berada di dataran rendah.

Jika anda menginap di kawasan Kuta Bali untuk mencapai lokasi dari air terjun Kemenuh akan ditempuh dalam kurun waktu 1 jam, tentunya jalan dalam kondisi normal atau tidak macet.

Jaraknya adalah 34 kilometer, untuk melihat peta rute dari Kuta silakan klik link ini, rute ke air terjun Kemenuh dari Kuta.

Lokasinya tidak berada di tepi jalan, agar anda menemukan lokasi dari air terjun Kemenuh, anda perlu menuruni anak tangga yang jumlahnya ratusan dari tempat parkir, sampai anda menemukan bibir sungai Petanu.

Untuk menuruni ratusan anak tangga, tidak begitu terasa capeknya. Tapi saat anda harus kembali ke tempat parkir kendaraan maka anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya ratusan.

Di sinilah ketahanan stamina anda di uji. Jadi jika anda kurang kuat untuk menaiki anak tangga, kami tidak sarankan anda untuk mengunjungi tempat wisata air terjun ini.

Air terjun Tegenungan, memiliki tinggi kira-kira 4 meter, tapi memiliki debit air yang lumayan banyak. Air di lokasi air terjun Kemenuh sangat jernih dan cocok buat anda yang sekedar ingin bermain air atau mandi. Di lokasi air terjun ini, anda juga dapat melihat pura dan pancoran air yang berasal dari mata air.