Selasa, 31 Maret 2015

Desa Trunyan

Keunikan Desa Trunyan Bali Tentang Pemakaman - Bali adalah sebuah daerah wisata yang selalu memiliki keunikan yang berbeda dari objek wisata lain. Salah satu tujuan wisata yang terkenal karena keunikannya adalah Desa Trunyan bangli, mengapa dikatakan unik? bukan karena tempatnya yang membuat unik, tetapi karena keunikan dalam hal pemakaman bagi orang yang telah meninggal. Pada umumnya pemakaman di bali itu dilaksanakan dengan cara penguburan dan pembakaran (Ngaben) walaupun dengan penguburan pun ujung-ujungnya juga harus diadakan upacara pengabenan.
Namun berbeda dengan di desa trunyan, desa yang disebut-sebut sebagai desa tertua di bali ini melaksanakan pemakaman hanya dengan meletakkan mayatnya pada sebuah tempat khusus yang disebut 'seme wayah'. Walaupun ditempat itu banyak mayat yang diletakkan begitu saja, namun tidak ada bau busuk yang disebabkan oleh satu mayat pun disana. Mungkin ini terlihat tidak lazim, tetapi itulah kenyataanya.
Desa trunyan ini terletak di sebelah barat Danau Batur, dan dekat dengan Gunung Batur gunung yang menjadi jajaran Geopark dan menjadi gunung pendakian. Desa Trunyan ini telah dikenal oleh para wisatawan domestik maupun manca negara sebagai objek wisata unik di bali.
Untuk menuju ke "Seme Wayah" tempat pemakaman mayat desa trunyan ini, ada 2 jalur yakni jalur pertama adalah jalur darat dan yang kedua adalah jalur danau. Jika melalui jalur darat, maka akan memakan waktu sekitar 45 menit dengan melewati desa penelokan. Jalur yang kedua adalah jalur danau, pada jalur ini pun ada 2 cara penyebrangan yakni lewat desa trunyan yang dapat memakan waktu sekitar 15 menit dan lewat pelabuhan kedisan akan memakan waktu sekitar 45 menit. Namun saya akan merekomendasikan anda untuk menempuh jalur danau dari desa trunyan. Melewati danau mengunakan sebuah kapal boat yang dapat anda sewa termasuk menyewa seorang pemandu wisata dalam satu paket jasanya.
Sesampai di tempat pemakaman 'Seme Wayah' anda akan melihat sebuah tempat berbentuk cekungan dan berundagan. Masuk ke dalam anda akan disambut oleh 2 candi yang berisi jejeran tengkorak dan tempat meletakan kepingan uang bagi para wisatawan. Terdapat sebuah pohon besar yang menjulang tinggi gagah yang dinamakan 'Taru Menyan' Taru artinya Pohon dan menyan Artinya wangi. Konon yang membuat mayat-mayat disini tidak berbau busuk adalah pohon ini, pohon yang dapat menetraisis bau busuk yang disebabkan oleh mayat.
Melangkah lebih dalam anda akan menyaksikan jejeran tengkorak manusia lengkap dengan tulang-tulang lainnya, bahkan anda mungkin tidak akan sadar bahwa yang anda injak disana adalah sisa-sisa tulang dari mayat yang dimakamkan disana. Jika anda beruntung, anda dapat menyaksikan mayat yang masih utuh yang dimakamkan disana. Untuk menghindari binatang buas yan merusak mayat, mayat yang baru dimakamkan akan diberi penghalang dari ulatan bambu yang dibentuk seperti segitiga memanjang sesuai ukuran tubuh mayatnya. Wisata ini lebih mengarah pada wisata misteri atau musium tulang, dimana tengkorang dan tulang-tuang manusia dapat anda temukan disekeliling anda.
Faktanya, tidak semua mayat dapat dimakamkan di tempat ini, hanya orang-orang yang meninggal secara wajar yang mayatnya dapat dimakamkan disini selain itu juga mayat dari anak kecil yang gigi susunya telah tanggal. Selain dari pada itu, orang yang meninggal karena kecelakaan atau tak wajar lainnya akan dimakamkan di tempat yang berbena yakni 'Seme Cerik'.
Konon mitos yang beredar di masyarakat sekitar, ketika orang yang semasa hidupnya selalu berbuat dosa dan dimakamkan di 'sema wayah' ini maka mayatnya akan sangat lama mengalami pembusuakan. Namun orang yang semasa hidupnya sealu berbuat baik, maka mayatnya akan cepat mengalami pembusukan.
Sumber : http://www.wisatabaliutara.com/2014/12/keunikan-desa-trunyan-bali.html

Air Terjun Jembong


Wilayah Bali Utara memang terkenal dengan keberadaan air terjunnya, terdapat banyak sekali waterfall menarik di sini, salah satunya adalah air terjun Jembong, letaknya di desa Ambengan, Kec. Sukasada, Kab. Buleleng. Tempat ini bisa ddijangkau dalam 2 jam perjalanan mobil dari arah Denpasar, sedangkan dari objek wisata Bedugul hanya 15 km.
Keberdaaan air tejun ini memang sedikit asing di telinga anda, tidak seperti yang berada di Gitgit ataupun Sekumpul. Namun tawaran keindahan tidak akan kalah. Yang membuatnya sedikit berbeda adalah, aliran air terjunnya tidak tegak lurus seperti tempat lainnya, tapi mengalir dalam kemiringan 75 derajat, sehingga air terjatuh tidak terdengar bergemuruh. Sehingga pengunjung bisa menikmati suasana lebih relak, tenang serta damai.
 Air Terjun Jembong menawarkan keindahan beda, terletak diatara kebun coklat penduduk, serta pohon-pohon tropis di sekeliling, untuk mencapai lokasi hanya sedikit usaha saja, naik menapaki jalan jalanan berbatu di antara perkebunan coklat tersebut dan anda sudah sampai di lokasi. Tidak butuh ataupun sewa guide, kareana tempatnya sangat mudah diakses. Perjalanan dalam paket tour, serta berkunjung ke sini menjadikan sebagai pengalaman hiking sensasional.
Sesampai di ujung perjalanan, keindahan terasa sempurna terhampar di depan mata, aliran air begitu jernih jatuh di atas kolam sedalam satu meter, air sebening kristal, sehingga menggoda siapa saja untuk mencoba kesejukan dan kesegarannya.
Di Desa Ambengan sendiri, menawarkan pemandangan kental dengan nuansa pedesaan, serta di beberapa bagian desa ini terlihat hamparan persawahan, menjadikannya pemandangan indah serta layak untuk dikunjungi. Situasi air terjun cukup tenang, belum begitu banyak pengunjung terutama wisatawan datang ke Jembong ini, sehingga suasananya cukup santai, damai serta terkesan lebih privasi tidak terganggu oleh pengunjung lainnya.
Suasana akan beda jika datang saat-saat musim liburan, terutama setelah perayaan Hari Raya agama Hindu seperti saat manis Galungan atau Kuningan, maka akan banyak pengunjung datang baik dari warga setempat ataupun penduduk di sekitarnya untuk berekreasi.
Sumber : http://www.balitoursclub.com/berita_208_Air_Terjun_Jembong.html


Minggu, 29 Maret 2015

Taman Narmada



Taman Narmada Lombokadalah salah satu kompleks taman di Pulau Lombok yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Selain itu nilai budaya di kompleks Taman Narmada ini juga layak untuk dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata. Perkembangan pariwisata di Lombok yang semakin pesat memang tidak hanya menawarkan keindahan alamnya saja, tetapi juga rangkaian obyek wisata lain seperti wisata budaya dan sejarah, termasuk Taman Narmada salah satunya.
Taman Narmada Lombok tepatnya terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, yang masih termasuk dalam kawasan Kabupaten Lombok Barat. Taman yang letaknya sekitar 10 km di sebelah timur kota Mataram ini memiliki luas keseluruhan sekitar 2 hektare. Luas area tersebut termasuk beberapa kompleks taman, kolam dan beberapa sumber mata air. Taman Narmada mulai dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Anak Agung Ngurah Karang Asem yang bertujuan untuk digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara Pakelem. Upacara tersebut biasa digelar pada purnama kelima di tahun Caka, atau sekitar bulan Oktober hingga November.
Namun dalam penggunaannya, Taman Narmada tidak hanya sebagai tempat upacara saja. Tetapi juga sering dipakai oleh raja dan anggota keluarga kerajaan untuk bersantai dan beristirahat, terutama saat musim kemarau dimana cuaca di Lombok cukup panas. Kesejukan udara yang ada di kompleks Taman Narmada ini memang sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat beristirahat. Penggunaan nama Narmada adalah karena pengaruh dari agama Hindu yang dianut oleh raja dan rakyat pada masa itu. Nama ini diambil dari nama anak sungai Gangga yang ada di India, yaitu Narmadanadi. Sungai yang dianggap suci oleh umat Hindu tersebut kemudian dipakai untuk menyebut kompleks taman yang indah ini.
Narmada sendiri awalnya diperkirakan adalah sebutan bagi sungai-sungai kecil yang mengalir di kompleks Taman Narmada. Dalam perkembangannya, nama Narmada kemudian dipakai untuk menyebut keseluruhan kompleks taman. Aneka macam tanaman tropis tumbuh dengan subur di Taman Narmada sehingga membuat suasana di tempat ini terasa sangat sejuk dan segar. Ada juga sebuah bangunan yang disebut Balai Petirtaan, yaitu sebuah tempat yang mempunyai sumber air dari Gunung Rinjani. Sehingga air yang mengalir juga masih sangat bersih dan jernih, serta dapat menambah kesegaran di sekitar Taman Narmada Lombok.

Sabtu, 28 Maret 2015

Goa Lawah

Pura Goa Lawah dikenal sebagai salah satu dari enam pura penting di Bali. Lima diantaranya adalah pura Lempuyang, Uluwatu, Andakasa, Batukaru, dan Seleyukti. Goa Lawah terdiri dari kata goa dan lawah, dimana kata lawah berarti kelelawar. Jadi pura Goa Lawah merupakan sebuah pura yang didalamnya terdapat goa dengan ribuan kelelawar.
Pura Goa Lawah termasuk wilayah desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Jaraknya sekitar 10 km ke arah timur kota Klungkung atau kurang lebih 50 km dari kota Denpasar. Menempuh jarak satu setengah jam dari Bandar udara Ngurah Rai melalui by pass Prof Ida Bagus Mantra. Lokasinya juga satu jalur dengan obyek wisata Candidasa, berkisar 15 km sebelah timur pura Goa Lawah dan dan Kerta Gosa Bali.
Mengenai sejarah pura Goa Lawah, tidak diketahui pasti kapan dan siapa yang membangun pura ini. Menurut penelitian para ahli sejarah pura ini dibangun pada abad ke-11 atas gagasan dari Mpu Kuturan. Pura Goa Lawah adalah tempat memuja Tuhan sebagai Dewa Laut.
Pemandangan di pura ini sangat khas, karena sebuah goa berada di bawah pepohonan yang rindang. Di mulut goa dibangun beberapa tempat pemujaan. Di depan goa dalam areal pura juga nampak banyak tempat pemujaan. Upacara besar di pura ini dilaksanakan tiap enam bulan sekali. Pada penanggalan Bali disebut hari Anggarkasih Medangsia.
Pura ini berada di seberang pantai dan memasuki wilayah perbukitan. Sebuah pura juga dibangun di pantai ini yang disebut Pura Segara. Pura Segara merupakan pura masyarakat sekitar yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai nelayan untuk memuja Tuhan dengan sebutan Bhatara Baruna atau Dewa Laut.
Saat memasuki desa Pesinggahan menuju pura Goa Lawah, disepanjang jalan banyak terdapat warung yang menawarkan menu dari ikan laut. Seperti ikan bakar, pepes ikan, sate , sup ikan, sayur plecing, sambal mentah, sambal merah bumbu Bali, lengkap dengan nasi dan es kelapa muda. Warung – warung makanan ringan juga banyak terdapat diseberang pura. Areal parkir yang tersedia cukup luas yang berada di luar pura dan di tepi pantai. Daerah tujuan wisata ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik. Terutama pada saat musim liburan dan hari raya.

Goa Lawah adalah salah satu lokasi wisata di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan untuk liburan di Bali dan pura Goa Lawah Bali sangat sering di jawadwalkan sebagai salah satu objek pariwisata Bali yang terdapat dalam paket tour di Bali. Jadwal tour ke objek wisata ini biasanya di sertai dengan kunjugan ke objek pariwisata Bali yang lain, seperti Tirta Empul Bali dan Ulun Danu Temple.
umber : http://www.rentalmobilbali.net/goa-lawah/

Rabu, 25 Maret 2015

Alas Kedaton

Obyek wisata Alas Kedaton salah satu tempat menarik di Bali dengan kehidupan kera hutan yang berlokasi di Desa Kukuh Kecamatan Marga, kota Tabanan, 4 km dari kota Tabanan, maka tempat ini sekarang terkenal bernama Taman Wisata Alam Alas Kedaton (Alas Kedaton Monkey Forest), memiliki pesona hutan lebat serta banyak dihuni oleh kera, jumlahnya sampai ratusan, diperkirakan sekitar 400-an populasi monyet, ada juga sekumpulan kelelawar besar / kalong hidup bergelantungan diatas pohon untuk tidur sambil menunggu malam tiba, biasanya mereka menghabiskan waktu bergelantungan pada dahan pohon-pohon besar belakang pada kawasan hutan ini.
Di kawasan wisata alam hutan lindung ini, terdapat pura suci diyakini warga memiliki kekuatan magis untuk melindungi areal hutan ini serta warga disekitarnya, upacara piodalan Pura ini jatuh pada hari Selasa (Anggara Kasih) dua puluh hari setelah Hari Raya Galungan. Yang mana upacara dimaksud dimulai pada siang hari dan harus sudah selesai sebelum matahari terbenam. Prosesi upacara agama tersebut dinamakan Ngerebeg tidak memakai sarana dupa ataupun kwangen seperti upacara agama kebanyakan lainnya di Bali.
Pura ini sering pula disebut Pura Alas Kedaton atau Pura Dalem Kahyangan. Monyet di sini cenderung jinak, karena sudah terbiasa dengan wisatawan, saat berkunjung paling penting adalah jangan mengganggu keberadaan mereka. Untuk bisa mengunjungi objek wisata ini, wisatawan bisa ikut paket full day Bedugul - Tanah Lot Tour telah kami susun rute perjalanannya, atau bisa menggunakan jasa sewa mobil di Bali + supir, sehingga acara liburan anda bersama keluarga dan rekan semakin menyenangkan.
Pura yang terletak di kawasan hutan ini, penuh aura magis serta nilai historis penting, berpadu harmonis dalam balutan suasana hutan tropis lebat, menjadikan kawasan ini selalu diminati oleh kalangan wisatawan. Untuk bisa bercengkrama dengan pasukan kera disini, sepertinya lebih direkomendasikan untuk menggunakan jasa guide atau pemandu wisata lokal yang sudah hapal serta tahu tentang kebiasaan monyet-monyet disini, sehingga keberadaan kita di tengah-tengah mereka terasa nyaman dan tidak tanggung-tanggung lagi.
Setelah puas menikmati kelucuan, keceriaan kera-kera kawasan hutan lindung ini, selanjutnya anda bisa juga photo-photo bersama beberapa kalong besar, mereka sengaja dipelihara oleh warga setempat, sehingga pengalaman anda berlibur seperti seorang petualang sejati di tengah hutan belantara. Acara tour bersama keluarga terutama anak-anak akan menjadi lebih ceria, serta mendapatkan pengalaman menarik.

Sumber : http://www.balitoursclub.com/berita_74_Alas_Kedaton.html

Selasa, 24 Maret 2015

Air Terjun Gitgit


Sebagian besar wisatawan domestik saat liburan di Bali akan memilih objek wisata di Baliselatan, hal ini disebabkan karena objek wisata di bagian selatan Bali telah memiliki sarana dan prasarana lengkap untuk menjadi tempat wisata.
Seperti dekat dengan Bandara Ngurah Rai, tersedia banyak pilihan hotel dan restoran, serta Bali selatan adalah tempat terbaik jika wisatawan ingin wisata ke pantai pasir putih di Bali.
Saat ini terjadi trend di kalangan wisatawan domestik yang sering berlibur di Bali untuk melakukan aktivitas wisata yang bersifat petualangan ke alam. Pulau Bali menyediakan aktivitas wisata alam yang dikelola secara professional sehingga menarik minat wisatawan domestik untuk mencoba.
Sebagian besar lokasi air terjun di Bali berada di daerah Bali utara tepatnya di Kabupaten Buleleng dan salah satunya adalah air terjun Gitgit Buleleng Bali.
Lokasi air terjun Gitgit Buleleng Bali berada di Desa Gunung Luwih Gitgit Bali Utara tepatnya di Kabupaten Buleleng.
Jika anda berangkat dari Kuta Bali, akan menempuh jarak kurang lebih 80 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam 30 menit perjalanan.
Untuk mempermudah mencari lokasi dari air terjun Gitgit Buleleng Bali, silakan klik link di bawah ini untuk melihat peta di Google Map.
Lokasi dari air terjun Gitgit Buleleng Bali lebih mudah dicapai, dibandingkan dengan lokasi air terjun di Buleleng yang lain seperti, air terjun Sekumpul atau air terjun Munduk.
Kemudahan untuk mencari lokasi dari air terjun Gitgit karena letak dari air terjun Gitgit tidak terlalu jauh dengan jalan raya yang menghubungkan DenpasarBedugul dengan kota Singaraja (ibu kota Kabupaten Buleleng).
Di perjalanan untuk menuju air terjun Gitgit, anda akan melintasi melewati kawasan obyek wisata Bedugul. Di objek wisata yang menari di Bedugul Bali adalah kebun raya dengan udara sejuk dan objek wisata danau Beratan.
Jalanan menuju lokasi air terjun Gitgit sudah dengan aspal hot mix, tetapi karena lokasi dari air terjun berada di kawasan pengunungan, maka jalanan akan banyak tanjakan serta turunan yang berliku-liku terkadang jalanan akan diselimuti kabut yang membuat jarak pandang menjadi pendek.
Setelah anda tiba di areal parkir objek wisata air terjun Gitgit, untuk menuju loket masuk air terjun Gitgit anda harus berjalan kaki sekitar 50 meter melewati tangga dengan lantai batu paving dan ada pembatas besi dipinggir jalan setapak.
Selama perjalanan dengan berjalan kaki menuju loket masuk air terjun Gitgit, anda akan melihat pemandangan sawah dengan suasana pedesaan, serta melewati beberapa kebun cengkeh dan kebun kopi.
Setiap pengunjung yang akan masuk ke kawasan obyek wisata air terjun Gitgit dikenakan tiket masuk Rp. 5000 / dewasa dan Rp 3.000 / anak.
Derasnya aliran air dan segarnya udara di air terjun Gitgit sudah dapat anda rasakan jika sudah berada di loket masuk, tapi anda masih harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi air terjun Gitgit.
Selama perjalanan menuju lokasi air terjun Gitgit, anda akan melewati jalan setapak yang sedikit berkelok-kelok dan melewati beberapa kios yang menjajakan souvenir khas Bali serta kios yang menyediakan makanan dan minuman.
Rasa lelah yang dirasakan setelah berjalan kaki akan terbayar setelah anda melihat air terjun yang jatuh dari atas tebing dengan ketinggian sekitar 48 meter dan air terjun Gitgit merupakan air terjun tertinggi di Bali.
Aliran air terjun Gitgit sangatlah jernih dan masih alami sangat cocok jika anda berkeinginan untuk mandi. Berwisata ke air terjun Gitgit tidak hanya air terjun air terjun Gitgit yang dapat anda lihat, melainkan ada empat air terjun yang lain dengan lokasi saling berdekatan. Di bawah ini daftar air terjun yang lain.


Sumber : http://www.rentalmobilbali.net/aktivitas-wisata/air-terjun-gitgit-buleleng-bali/

Minggu, 22 Maret 2015

Gunung Agung

Gunung Agung merupakan salah satu objek wisata di Bali yang cukup terkenal. Gunung Agung berketinggian 3.014 meter diatas permukaan laut (dpl) dan dipercaya sebagai tempat tinggalnya para roh leluhur masyarakat Hindu Bali. Gunung Agung merupakan salah satu gunung aktif di Pulau Bali, dimana letusan terakhirnya terjadi sekitar tahun 1963 dan mengakibatkan kehancuran yang cukup parah, terutama di Kabupaten Karangasem.
Gunung Agung bertipe stratovolcano yang didalamnya memiliki kawah yang cukup besar dan dalam. Terkadang dari kawahnya  mengeluarkan asap dan belerang dalam jumlah yang cukup banyak. Tepat di kaki Gunung Agung terletak Pura Besakih yang juga sangat dijaga kesuciannya oleh umat Hindu, juga termasuk pura terbesar di seantero Bali. Jika dilihat dari Pura Besakih, nampak sekali puncak Gunung Agung  seperti kerucut runcing yang sempurna, meskipun keadaan puncaknya sendiri sebenarnya berbentuk memanjang dan berakhir pada kawah yang melingkar dan lebar.
Keindahan dari Puncak
Berada di ketinggian diatas 3000 meter sudah pasti bisa melihat alam Bali dan daerah sekitar secara sempurna. Pengunjung tak hanya dibius oleh pemandangan alam di sekitar Gunung Agung yang eksotis, juga Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok bisa terlihat dari puncak gunung mashur ini. Disamping Rinjani, tak kalah pula keindahan gugusan Kepulauan Nusa Penida bisa ikut juga dinikmati dari puncak gunung. Demikian juga dengan Pantai Sanur serta Gunung dan Danau Batur yang bisa dinikmati dan dipandangi sepuasnya dari daerah tertinggi Gunung Agung.
Jalur Pendakian

Bagi para petualang, Gunung Batur juga tersedia jalur pendakian yang menantang. Saat ini, paling tidak ada tiga jalur pendakian yang bisa dilalui, yakni:
* Jika disusuri dari arah tenggara, maka bisa melalui daerah Nangka.
* Dari selatan, bisa dilalui dari Kecamatan Selat, Karangasem dengan basecampnya di Pura Pasar Agung.
* Dari arah barat yang merupakan jalur pendakian yang kerap digunakan oleh para pendaki, yaitu dari Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Disebabkan banyaknya kecelakaan dan kejadian hilangnya beberapa pendaki, maka sejak tahun 2009 pendakian melalui jalur ini diharuskan untuk memakai jasa pemandu yang telah disiapkan untuk mengantisipasi segala hal yang tak diinginkan.
Ke Gunung Agung

Lokasi Gunung Agung ini terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Dengan mengambil jalur via Pura Besakih, wisatawan yang datang dari Denpasar bisa menuju ke utara dengan menempuh jarak sekitar 25 km. Atau bisa juga dilalui dari Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung dengan menggunakan angkutan umum yang tarifnya berkisar antara Rp. 7000-10.000.
Sumber : http://bali.panduanwisata.id/spot-wisata/gunung-agung-istananya-para-dewa/

Selasa, 17 Maret 2015

Taman Nasional Bali Barat



Taman Nasional Bali Barat - Berwisata ke bali anda harus sudah menentukan tujuan anda. Apakah anda ke bali untuk wisata pantai? wisata danau? atau wisata alam? di bali banyak sekali terdapat objek wisata yang patut anda kunjungi, namun tidak mungkin kan kita bisa mengunjungi semua.
Untuk anda yang gemar berwisata alam, di bali juga ada. Taman Nasional Bali Baratnamanya, mengapa namanya berisi Bali Barat? ya karena lokasinya yang ada di bali bagian barat dekat dengan pelabuhan gilimanuk.
Taman Nasional bali barat adalah hamparan taman yang cukup luas di areal jalan raya Denpasar-Singaraja-Gilimanuk. Luas keseluruhan dari taman ini adalah 19.002 Hektar, dari luas tersebut 15.587 hektarnya berupa areal daratan dan sisanya berupa areal perairan.
Taman Nasional Bali Barat memiliki 2 buah pintu masuk yakni melalui gilimanuk sekitar 200 kilometer dari denpasar, dan dari pintu utama yakni dari arah singaraja yakni di pertigaan cekik yang sudah ditata dengan nuansa Nawasanga Linear.
Taman Nasional ini memliki berbagai macam flora maupun fauna yang membentang luas di areal taman nasional bali barat. Karena banyaknya flora dan fauna, taman ini juga dijadikan sebagai tempat penelitian, perlindungan dan pelestarian margasatwa beserta ekosistem alaminya. Fauna yang hidup di taman ini sangat beragam, bahkan ada fauna yang benar-benar langka hidup dan dilindungi di taman nasional bali barat ini.
Diantaranya adalah menjangan (cervus timorensis), burung jalak bali (leucopsar rothchildi) yang hanya ada di Bali, kera abu-abu (macaca fasicularis), kera hitam (presbytes criscata),  kijang (muntiacus muntjak), kancil (tragulus javanicus),  kucing liar (felis bengalensis),banteng (bos javanicus), dan banyak lagi burung-burung dan reptilnya. Untuk jenis flora antara lain bayur (pterospermum diversifolium),  sono keling (dalbergia latifolia), sawo kecik (manilkara kauki), dan cendana (santalum album).
Selain dari pada daratan, taman nasional terkenal dengan kekayaan laut yang melimpah. Terumbu karang menjadi andalannya. Terumbu karang di laut menjangan ini sangat beragam dan berfariasi, Tim peneliti pada tahun 1998 menyebutkan 111 spesies karang dengan 18 familia dan juga 226 jenis ikan karang. 
Taman Nasional Bali Barat ini adalah sebuah kawasan yang sangat dilindungi oleh pemerintah setempat, oleh karena itu tak sembarang pengunjung dapat memasuki kawasan ini. Anda yang berkunjung ke kawasan taman nasional bali barat ini harus mendapat ijin dari pengawas setempat. Di dalam taman nasional bali barat terdapat 3 buah zona berbeda.
Zona ini memiliki fungsi dan pmanfaatan yang berbeda-beda, ketiga zona itu diantaranya zona inti yakni zona dimana pengunjung tidak diperbolehkan untuk memasuki zona ini karena pemanfaatannya hanya sebagai tempat penelitian dan pengembangan. Zona kedua adalah zona rimba yakni zona yang pemanfaatannya sebagai penunjang zona inti, namun di zona ini para wisatawan masih dapat dibebaskan untuk berpetualang. Zona yang terakhir adalah zona pemanfaatan intensif yaitu zona yang pemanfaatannya dikususkan untuk kepentingan budaya dan wisata, daerah yang termasuk zona ini adalah Pulau Menjangan, Teluk Terima, Prapat Agung, Bakungan, dan Klatakan. Disana para wisatawan dapat melakukan kegiatan wisata diantaranya  diving, trekking, birdwatching dan yang lainnya.
Bago anda para wisatawan yang gemar melakukan fotografi alam, Taman Nasional Bali Baratadalah tempat yang paling tepat bagi anda. Disana anda dapat sepuasnya memfoto setiap objek yang ada di taman ini tanpa takut ada yang melarang asalkan jangan membawa senapan untuk berburu. Bagi anda yang gemar dengan burung anda juga dapat menyaksikan secara langsung burung-burung langka di tempat ini.

Sumber : http://www.wisatabaliutara.com/2015/01/taman-nasional-bali-barat.html

Senin, 16 Maret 2015

Bukit Jambul

Daerah wisata Bukit Jambul lokasinya tak jauh dari Gunung Agung yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Karangasem. Mengapa Bukit Jambul? Latar historis tentu selalu ada dibalik penamaan suatu daerah atau wilayah, demikian juga dengan Bukit Jambul. Konon, menurut orang-orang setempat dinamai Bukit Jambul karena tepat diatas bukit sebelah barat terdapat pohon yang sangat besar dan rindang, yang ketika dilihat dari kejauhan ternyata bentuknya menyerupai sebuah jambul. Pohon tersebut masih bertahan hingga kini.
Kemashuran objek wisata Bukit Jambul sudah terjadi dari sejak zaman dahulu. Bukit Jambul kerap dijadikan sebagai tempat persinggahan bagi para wisatawan yang hendak mengunjungi Pura Besakih yang lokasinya tak seberapa jauh dari Bukit Jambul. Lokasi Bukit Jambul sendiri terletak di perbatasan Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem, sehingga ketika akan mengunjungi Pura Besakih dengan melewati Kabupaten Klungkung, maka secara otomatis akan melewati Bukit Jambul.
Bukit Jambul berada di ketinggian 500 m diatas permukaan laut (dpl) sehingga hawanya begitu sejuk. Pemandangan alam yang tersaji di sekelilingnya begitu menakjubkan, sangat indah, dan menawan. Dari atas Bukit Jambul wisatawan akan disajikan pada hamparan perbukitan serta perpaduan sawah yang berumpak-umpak (terasering). Sementara di sudut lain, ada pemandangan yang tak kalah menawannya yakni keeksotisan laut lepas yang sangat jelas terlihat dari atas bukit. Demikian juga, gugusan pulau Nusa Penida yang tampak begitu jelas dan indah.
Sementara sambil menikmati berbagai keindahan alam yang dapat disaksikan di Bukit Jambul, wisatawan juga bisa bersantai dengan menikmati santapan di coffee shop “Green Hills” atau juga Restaurant “Puri Boga” yang berada di sana. Fasilitas lain yang diberikan objek wisata ini antara lain parkiran yang cukup luas, warung yang menyediakan berbagai kebutuhan pengunjung, dsb.
* Bagi Anda yang hendak berkunjung ke Bukit Jambul sebaiknya berangkat sejak pagi hari (apalagi yang akan melanjutkan berwisata ke Pura Besakih), karena selain menghindari terik matahari di siang hari, juga suasana bukit di pagi hari begitu tenang, diramaikan dengan kicauan burung, selain juga bisa menyaksikan turunnya kabut tipis khas perbukitan.
* Jangan lupa untuk menyiapkan kamera/fhoto untuk mengabadikan keindahan alam Bukit Jambul yang bisa Anda stel kembali ketika pulang ke rumah.
Bukit Jambul berada di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem yang jaraknya sekitar 51 km dari Kota Denpasar atau 12 km dari Klungkung. Jika ditempuh dari Denpasar, maka biasanya waktu yang diperlukan hanya sekitar 45-60 menit bisa dengan menggunakan kendaraan pribadi atau sewa/ rental kendaraan yang banyak tersedia di Bali.
sumber : http://bali.panduanwisata.id/spot-wisata/menerawang-pesona-alam-bali-dari-bukit-jambul/


Sabtu, 14 Maret 2015

Danau Kembar Buyan dan Tamblingan


Mungkin dibenak Anda bertanya-tanya, memang ada danau yang perawan? Perawan disini diasumsikan dengan objek wisata yang keindahan alamnya dirasakan masih sangat alami, belum banyak disentuh oleh modernitas atau tangan-tangan jahil manusia. Apakah masih ada objek wisata yang seperti itu? Jawabannya adalah Danau Buyan dan Tamblingan. Danau Buyan dan Tamblingan juga sering disebut sebagai “danau kembar” karena lokasinya yang berdekatan satu sama lain.

Danau Buyan dan Tamblingan merupakan danau kembar yang sangat memesona para pengunjung disebabkan karena keindahan alamnya yang masih sangat alami, nuansanya yang tenang, dan damai. Disamping menyajikan panorama alam yang begitu indah khas objek wisata di Bali lainnya, kedua danau ini juga belum banyak tercemar. Ketika mengunjungi Danau Buyan dan Tamblingan jangan harap Anda bakal diantar keliling danau dengan perahu motor misalnya, karena memang tidak disediakan. Penduduk sekitar cukup berkegiatan di sekitar danau hanya dengan menggunakan perahu-perahu kecil yang mereka sebut dengan “pedahu”.
Kenyamanan dan ketenangan danau bisa dirasakan karena dijamin pengunjung yang datang tak akan dibisingkan oleh deru mesin motor atau mobil yang menjadi ciri khas kota-kota besar. Pengunjung yang datang ke Danau Buyan dan Tamblingan bisa melakukan berbagai macam rekreasi air semisal mendayung, memancing, dsb. Areal sekitar danau yang masih hijau dan segar karena rerimbunan aneka pephonan sangat cocok bagi Anda yang menyenangi kegiatan rekreasi alam. Begitu juga, daya tarik kedua danau ini semakin lengkap dengan kedatangan kera-kera yang biasanya berlalu-lalang di jalan raya jurusan Denpasar-Singaraja yang kian hari kian bertambah banyak jumlahnya.
Berbagai macam fasilitas juga tersedia di Danau Buyan dan Tamblingan seperti tempat parkir di tepi danau, akomodasi, maupun penyewaan perahu bagi pengunjung yang ingin berkeliling menyusuri keseluruhan area danau. Sehingga tak mengherankan dengan berbagai kelebihan tersebut membuat banyak wisatawan asing maupun lokal yang menyempatkan diri untuk berkunjung ke Danau Buyan dan Tamblingan.
Danau kembar Buyan berlokasi di Kecamatan Sukasada, sebuah wilayah yang terletak sekitar 21 km sebelah selatan Kota Singaraja, berada di pinggr jalan Denpasar-Singaraja. Danau Buyan terletak di ketinggian 1000 m diatas permukaan laut sehingga suhu udaranya begitu sejuk, apalagi jika malam hari. Sedangkan Danau Tamblingan bisa ditempuh dengan melalui pertigaan ke arah Desa Munduk, Desa Gobleg, dan tembus di Lovina. Dari Desa Munduk, danau Tamblingan bisa ditempuh melalui jalan swadaya masyarakat sekitar.

Lokasi kedua danau ini sangat strategis karena diapit oleh tiga objek wisata terkenal lainnya, yakni Puran Ulun Danu di Bedugul, Air Terjun Git-Git, dan Pantai Lovina.
sumber : http://bali.panduanwisata.id/spot-wisata/menikmati-%E2%80%9Ckeperawanan%E2%80%9D-danau-kembar-buyan-dan-tamblingan/

Danau Batur


Salah satu obyek wisata yang layak dikunjungi di Bali adalah keindahan danau Batur atau yang lebih dikenal dengan Kintamani, obyek wisata yang terletak di Desa Batur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Daerah Tingkat II Bangli. permukaan laut dengan suhu udaranya berhawa sejuk pada siang hari dan dingin pada malam hari. Anda bisa memesan paket tour yang biasanya disediakan hotel di Bali tempat anda menginap atau anda dapat lalui sendiri dengan kendaraan bermotor, karena lokasi ini menghubungkan kota Bangli dan kota Singaraja. Sedangkan rute obyek, menghubungkan obyek wisata Kawasan Batur dengan obyek wisata Tampaksiring dan Besakih.Kira-kira 3 jam perjalanan dari kota Denpasar kita akan sampai di kawasan ini, tepatnya di tempat yang disebut penelokan, yang sesuai dengan namanya dalam bahasa bali yang berarti tempat untuk melihat-lihat merupakan lokasi yang paling strategis untuk menikmati pemandangan alam di kawasan wisata ini.


Penelokan terletak di wilayah Desa Kedisan, salah satu desa di Kecamatan Kintamani. Dari Penelokan kita bisa menyaksikan pemandangan menakjubkan. kombinasi antara Gunung batur beserta hamparan bebatuan hitam dengan Danau batur yang berbentuk bulan sabit berwarna biru di sebuah kaldera yang oleh wisatawan-wisatawan dikatakan sebagai kaldera terindah di dunia. Penelokan sudah mempunyai infrastruktur yang cukup memadai sebagai tempat wisata, antara lain penginapan maupun restoran. Dari penelokan kita mempunyai dua alternatif untuk melanjutkan perjalanan di Kintamani. pertama kita bisa melanjutkan ke arah utara menuju Desa Batur.

Di desa ini kita bisa berkunjung ke salah satu Pura kahyangan jagat di Bali yang bernama Pura Batur. pura ini pada awalnya terletak di sebelah barat daya Gunung batur yang kemudian dipindahkan bersamaan dengan pindahnya warga desa ke bagian atas. Alternatif kedua kita bisa turun ke pusat Desa Kedisan untuk selanjutnya menyeberang melintasi danau ke sebuah desa tua yang bernama Terunyan. Di Desa Terunyan kita bisa melihat peradaban Bali kuno yang disebut Bali aga. di desa ini orang-orang yang sudah meninggal tidak dikubur tetapi diletakan begitu saja di bawah sebuah pohon. Mayat-mayat ini tidak mengeluarkan bau sama sekali. Desa-desa Kintamani dan Penelokan memberikan pemandangan yang menakjubkan dimana terdapat Gunung Batur yang masih aktif dan danau yang fantastis.


Dengan diameter Tujuh mil dengan kedalaman kaki enam puluh mil, kaldera Batur sungguh mengesankan. Dari Penelokan, anda dapat mengambil jalan ke Kedisan di tepi danau dimana perahu bisa disewa untuk menyeberang ke Trunyan. Pegunungan spektakuler sekitar Kintamani dengan Danau Kawah yang dalam dan bual yang panas, membuat daerah ini harus dikunjungi. Danau Batur adalah danau terbesar di Bali dan wilayah ini menawarkan beberapa pemandangan yang tak terlupakan yang akan anda temui di mana saja di pulau itu. Danau Batur juga terdapat sungai bawah tanah dan mata air di lereng selatan gunung. Banyak wisatawan local dan manca Negara yang menikmati kintamani dari jarak jauh, dijalan utama, anda bisa memarkir kendaraan dan singgah untuk menikmati hamparan danau batur dan megahnya Gunung batur, karena udara Kintamani yang dingin maka akan lengkap bila ditemani dengan segelas kopi panas atau semangkuk bakso yang ada disana.


Daerah Kintamani merupakan kerajaan paling awal yang dikenal di Bali, yang berasal dari abad kesepuluh. Malam hari akan terasa dingin baik sangat nyaman untuk menginap atau mendaki gunung dan menyaksikan matahari terbit, Penginapan murah banyak tersedia di sini. Kintamani dapat ditempuh melalui Payangan atau dari Denpasar melalui hutan Sangeh, Plaga dan Lampu, dan anda akan tiba di sebelah utara Kintamani. Bemo/angkot ke Kintamani tersedia dari Ubud melalui Sakah (terkenal dengan patung yang besar “” Baby). Atau juga bisa ditempuh melalui Tampaksiring dan Bangli. Dari Denpasar anda dapat naik bemo/angkot yang berangkat dari terminal Batubulan sampai sore. Tour ke Kintamani adalah sebuah pengalaman yang sangat mengesankan di mana kawasan Kintamani memiliki panorama yang sangat indah, terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh suasana pegunungan dengan tiupan angin dari Gunung Batur. Hamparan Danau Batur terlihat jauh di bawah beserta rumah penduduk local.
Sumber : https://wisatabali2010.wordpress.com/wisata-danau-batur/