Bali pesonanya memang tidak pernah habis. Ada saja objek
wisata yang menarik untuk dikunjungi, kita tahu Bali terkenal dengan pantainya
yang indah-indah, kekuatan pariwisatanya terletak pada pantai-pantai cantiknya
tersebut yang mampu menyedot perhatian wisatawan asing maupun lokal. Namun
seiring berkembangnya waktu, semakin banyak objek wisata lain yang tidak melulu
seputar pantai banyak bermunculan. Ini membuat tujuan wisata di Bali semakin
bervariasi dan makin banyak lagi wisatawan datang serta sayang untuk anda
lewatkan untuk menyempurnakan liburan anda, ada pantai, ada pula tempat wisata
serba hijau.
Salah
satunya yakni Bukit Campuhan yang letaknya di kawasan Ubud, bukit ini diapit
oleh dua buah sungai, wah..kebayang kan serunya. Untuk mencapai lokasi anda
harus berjuang terlebih dahulu, dari gapura masuk anda harus berjalan
(bersepeda) kira-kira sepanjang 1-2km, siapkan bekal air minum yang cukup dan
beberapa stok makanan ringan kalau-kalau anda kelelahan, karena memang butuh
tenaga ekstra apalagi ada susunan tangga serta jalan menanjak yang harus anda
lalui.
Itu semua akan terbayarkan dengan keindahan view
bukit yang asri, hijau sepanjang mata memandang, dan tentunya anda akan
disambut udara sejuk menyegarkan. Lebih asik lagi apabila anda datang ketika
cuaca dan langit cerah, hamparan langit biru terang berhias sedikit awan,
berpagu hamparan permadani hijau alami, hmmm….. dijamin otak menjadi freshseketika. Kawasan
ini terbilang luas, kurang lebih 10 hektar, untuk kemari tidak dipungut biaya.
Bukit Campuhan atau Campuhan Hill terletak di
Desa Campuhan, Kec. Ubud, Kab.Gianyar, Bali. Selain tentunya bisa menikmati
panorama alamnya yang mempesona, anda dapat melakukan berbagai aktivitas seru
lainnya seperti trekking sambil memuaskan hobi fotografi anda, ada banyak angle menarik
untuk anda abadikan dengan kamera foto anda lho.
Seperti kebanyakan tempat wisata, Bukit Campuhan juga memiliki cerita
legenda, konon kabarnya bukit ini juga disebut dengan “Bukit Suci Gunung Lebah”
karena suci penduduk setempat meyakini wisatawan yang datang berkunjung harus
menjaga tingkah laku dan tata krama dalam artian tidak melakukan pengrusakan,
menjaga kebersihan bukit, tidak berbicara kotor apalagi berbuat yang tidak
senonoh, intinya seperti layaknya bertamu ke kediaman orang lain, kita
pengunjung haruslah menjaga sikap.
Bagus tempatnya
BalasHapus